Barongsainews.com/Musyawarah Daerah (Musyda) Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Karateker Sumatera Utara.
Musyda IMM Sumatera Utara Ke XX yang awalnya diselenggarakan di kota Medan tanggal 28 Juli 2024 bertempat di griya Hotel jalan Tengku Amir Hamzah namun berpindah lokasi di Asahan di hotel anugerah dengan terpilihnya langsung Pimpinan Umum dan Formatur yang jauh dari AD/ART dan di pertanyakan legalitasnya . Hal Ini Langsung sampaikan Oleh Sekretaris Umum PC IMM Pematang Siantar Zulham Afandi Saragi.
Dijelaskan Zulham Kronologis Musyawarah Daerah yang di selenggarakan oleh DPD IMM Sumut Karateker yang terdiri dari Ihya Rizki selaku ketua tim Karateker, Ahmad Bayu Nugroho Selaku Sekretaris dan juga terdiri Ari Aprian Harahap, Jenro Sijabat dan Rahmat Syarif bertinda sebagai anggota
Sebab pada tanggal 28 Juli peserta musyawarah mempertanyakan terkait nama calon ketua umum dan juga formatur yang tak juga di umumkan oleh Panitia Pemilihan padahal jelas bunyi ad/art IMM sendiri sudah menyampaikan bahwa nama calon ketua umum paling lambat harus diumumkan 21 hari dan juga apabila calon ketua umum hanya satu harus di perpanjang sehingga mendapat banyak perdebatan namun tidak menghasilkan keputusan yang jelas.
Bahkan sempat terjadi keributan di dalam arena musyawarah akibatnya di skors hingga 2×60 menit.
Lebih lanjut di terangkan Zulham selama sidang diskors tidak ada pemberitahuan yang jelas namun polisi telah ramai sekitar ratusan personil turun bersiaga di sekitar hotel griya tersebut,
bahwa kami peserta Musyawarah Daerah Asal Pematangsiantar sama sekali tidak tahu adanya perpindahan lokasi tersebut ke Asahan pada tanggal 29 Juli dan ternyata sudah ada Ketua Umum dan Formatur Terpilih padahal jelas pada saat waktu tersebut kami berada di kota Medan.
Rizwan Azri Hasibuan Selaku Ketua Bidang Organisasi menyampaikan
Dimana seharunya Musyawarah Menjadi ajang silaturrahim kader bertugas gagasan dan saling berkenalan namun tidak dalam penyelenggaran Musyawarah yang di adakan oleh Team Karateker DPD IMM Sumut jauh dari kata beradab dan nampak nyata memperlihatkan keberpihakan, sehingga banyak rambu organisasi yang di langgar.
Belum lagi dimana kita melihat jelas DPP IMM yang menjadi Team Karateker Diam Ketika sesama Kader saling melempar pukulan saling caci dan maki inikah yang diinginkan oleh para pengurus DPP IMM.
Ini adalah pemangkasan hak yang dilakukan oleh DPP IMM dimana kita sebagai peserta Musyawarah yang dikenakan Biaya SWP (Sumbangan Wajib Peserta) dan SWO (Sumbangan Wajib Organisasi) namun kita tidak mendapat pemberitahuan namun hasil langsung keluar, mau di bawa kemana DPD IMM Sumut dengan cara pembegalan seperti itu menabrak rambu organisasi.
Zulham Menambahkan bahwa PC IMM Siantar sama sekali belum mengakui adanya Ketua Umum Terpilih manapun, walaupun ramai Flayer di Media Sosial Mengatasnamakan PC IMM Siantar itu sudah di klarifikasi bahwa PC IMM Siantar sama sekali tidak pernah mengeluarkan Flayer tersebut dan sudah di klarifikasi resmi di akun media sosial PC IMM Siantar.
Untuk itu Zulham Menegaskan Bahwa Agar DPP IMM Lebih bijaksana lagi dalam menelaah setiap Problem yang terjadi agar keputusan tersebut dapat di terima oleh pihak manapun sehingga tidak terlalu terkesan membawa titipan tutupnya.